Jumat, 19 Mei 2017

INSTALASI MOTOR LISTRIK

MATERI 1 :

Sistem Bilangan Digital dan Konversi Bilangan
Sistem Digital adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengukur suatu nilai atau besaran yang bersifat tetap atau tidak teratur dalam bentuk diskrit berupa digit digit atau angka angka. Biasanya sebelum mempelajari lebih dalam tentang sistem digital pertama pasti kita akan mempelajari yang namanya Sistem Bilangan. Sistem bilangan memiliki 4 macam yaitu Biner, Oktal, Desimal, HexaDesimal.
1. Biner
Biner merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis dua dan hanya mempunyai 2 buah simbol yaitu 0 dan 1. istem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 1010012, 10012, 10102, dll.
2. Oktal
Oktal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis delapan dan memiliki 8 simbol yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7). Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 23078, 23558, 1028, dll.
3. Desimal
Desimal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis sepuluh dan memiliki 10 simbol yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9). Desimal merupakan sistim bilangan yang biasa digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
4. HexaDesimal
HexaDesimal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis 16 dan memiliki 16 simbol yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F). Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 2D8616, 12DA16, FA16, dll.
Konversi Bilangan
Konversi Bilangan digunakan untuk mengubah suatu bilangan dari suatu sistim bilangan menjadi bilangan dalam sistim bilangan yang lain.
1.      Biner
a. Biner ke Desimal
Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Desimal dengan mengalikan 2n dimana n merupakan posisi bilangan yang dimulai dari angka 0 dan dihitung dari belakang.
Contoh : 1100012 diubah menjadi bilangan Desimal
1100012= ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21) + ( 1 x 20 )
= 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 49
Jadi, 110012 = 49
 
b. Biner ke Oktal
Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Oktal dengan mengambil 3 digit bilangan dari kanan.
Contoh : 111100110012 diubah menjadi bilangan Oktal menjadi
11 110 011 001 = 112 = 21 + 20 = 38
= 1102 = 22 + 21 = 68
= 0112 = 21 + 20 = 38
= 0012 = 20 =18
Jadi, 111100110012 = 36318
 
c. Biner ke HexaDesimal
Cara mengubah Biner menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengambil 4 digit bilangan dari kanan .
Contoh: 01001111010111002 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
0100 1111 0101 1100 = 01002 = 22 = 416
= 11112 = 23 + 22 + 21 + 20 = 15 - F16
= 01012 = 22 + 20 = 516
= 11002 = 23 + 22 = 12 - C16
Jadi, 01001111010111002 = 4F5C16
2.      Oktal
a.  Oktal ke Biner
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu angka bilangan Oktal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian di satukan. Untuk bilangan Oktal haruslah memiliki 3 digit bilangan Biner sehingga jika hanya menghasilkan kurang dari 3 digit makan didepannya ditambahkan bilangan 0.
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan Biner
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012
Jadi, 2618 = 0101100012
b. Oktal ke Desimal
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan Desimal dengan mengubah bilangan Oktal tersebut menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Desimal.
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan Desimal
Langkah 1 : mengubah ke bilangan Biner
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012
Jadi, 2618 = 0101100012
Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal
0101100012 = ( 0 x 28 ) + ( 1 x 27 ) + ( 0 x 26 ) + ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21 ) + ( 1 x 20 )
= 0 + 128 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 177
Jadi, 2618 = 177
c. Oktal ke HexaDesimal
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengubah bilangan Oktal tersebut menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Desimal. Lalu kita ubah lagi menjadi bilangan HexaDesimal.
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
Langkah 1 : mengubah ke bilangan Biner
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012
Jadi, 2618 = 0101100012
Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal
0101100012 = ( 0 x 28 ) + ( 1 x 27 ) + ( 0 x 26 ) + ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21 ) + ( 1 x 20 )
= 0 + 128 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 177
Langkah 3 : mengubah bilangan Desimal menjadi HexaDesimal
177 kita bagi dengan 16 - 117:16 = 11 sisa 1
11 : 16 = 0 sisa 11 - B
dibaca dari bawah maka menjadi B1
Jadi 2618 = B116
3.      Desimal
      a.  Desimal ke Biner
Cara mengubah bilangan Desimal menjadi Biner yaitu dengan membagi bilangan Desimal dengan angka 2 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.
Contoh : 25 diubah menjadi bilangan Biner
25 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 : 2 = 0 sisa 1
maka ditulis 11001
Jadi 25 = 110012
b. Desimal ke Oktal
Cara mengubah bilangan Desimal menjadi Oktal yaitu dengan membagi bilangan Desimal dengan angka 8 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.
Contoh : 80 diubah menjadi bilangan Oktal
80 : 8 = 10 sisa 0
10 : 8 = 1 sisa 2
1 : 8 = 0 sisa 1
maka ditulis 120
Jadi 80 = 1208
c. Desimal ke HexaDesimal
Cara mengubah bilangan Desimal menjadi HexaDesimal yaitu dengan membagi bilangan Desimal dengan angka 16 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.
Contoh : 275 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
275 : 16 = 17 sisa 3
17 : 16 = 1 sisa 1
1 : 16 = 0 sisa 1
maka ditulis 113
Jadi 275 = 11316
4.      HexaDesimal
a. HexaDesimal ke Biner
Cara mengubah bilangan HexaDesimal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu angka bilangan HexaDesimal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian di satukan. Untuk bilangan HexaDesimal haruslah memiliki 4 digit bilangan Biner sehingga jika hanya menghasilkan kurang dari 4 digit makan didepannya ditambahkan bilangan 0.
Contoh : 4DA216 diubah menjadi bilangan Biner
4DA2 = 416 = 01002
= D16 = 11012
= A16 = 10102
= 216 = 00102
Jadi 4DA216 = 01001101101000102
b.  HexaDesimal ke Desimal
Cara mengubah bilangan biner menjadi bilangan desimal dengan mengalikan 16n dimana n merupakan posisi bilangan yang dimulai dari angka 0 dan dihitung dari belakang.
Contoh : 3C216 diubah menjadi bilangan Desimal
3C216 = ( 3 x 162 ) + ( C(12) x 161) + ( 2 x 160 )
= 768 + 192 + 2
= 962
Jadi 3C216 = 962
c. HexaDesimal ke Oktal
Cara mengubah bilangan HexaDesimal menjadi bilangan Oktal dengan mngubah bilangan HexaDesimal tersebut menjadi bilangan Desimal terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Oktal.
Contoh : 3C216 diubah menjadi bilangan Oktal
Langkah 1: Mengubah bilangan HexaDesimal menjadi Desimal
3C216 = ( 3 x 162 ) + ( C(12) x 161) + ( 2 x 160 )
= 768 + 192 + 2
= 962
Langkah 2 : Mengubah bilangan Desimal menjadi Oktal
962 : 8 = 120 sisa 2
120 : 8 = 15 sisa 0
15 : 8 = 1 sisa 7
1 : 8 = 0 sisa 1
maka ditulis 1702
Jadi 3C216 = 17028

Tips Menghindari Bahaya Kebakaran Akibat Listrik

Salah satu penyebab terjadinya kebakaran adalah karena arus pendek atau hubung singkat pada instalasi listrik (konsleting listrik).
Beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya bahaya kebakaran akibat arus listrik, yaitu  :
1.       Pembebanan yang berlebihan. Gunakanlah listrik sesuai kemampuannya, jangan terlalu berlebihan dalam penggunaan, karena pembebanan yang berlebihan bisa berbahaya, bisa memicu terjadinya kebakaran.
2.       Pembatas arus listrik tidak sesuai. Pergunakan pembatas arus yang sesuai agar aman dan terhindar dari resiko bahaya kebakaran.
3.       Sambungan yang tidak sempurna. Memasang instalasi listrik tentu saja tidak lepas dari sambungan, namun menyambung kabel dengan tidak sempurna bisa menyebabkan resiko terjadinya kebakaran.
4.       Kebocoran isolasi. Kelalaian manusia, atau mungkin faktor lain (misal: gigitan tikus, gesekan dengan benda lain, dll), bisa mengakibatkan hal yang fatal, oleh karenanya perlu diperhatikan bagian-bagian sambungan atau bagian yang di isolasi agar tidak terjadi kebocoran.
5.       Peralatan yang tidak sesuai standar. Banyak sekali kita jumpai dipasaran adanya peralatan listrik yang tidak memenuhi standar, tentu saja kualitas dan mutunya berbeda dengan peralatan yang sesuai standar (SNI). Memang harganya jauh lebih murah, tapi tentu saja perlu diperhitungkan pula resiko yang dapat ditimbulkan bila menggunakan peralatan yang tidak sesuai standar tersebut.
6.       Memicu terjadinya kebakaran di area bahan-bahan yang mudah terbakar dan meledak.
7.       Sambaran petir. Pada saat hujan biasanya ada petir, keberadaan petir pun juga bisa menjadi faktor penyebab kebakaran, apalagi bila berhubungan dengan listrik.

Kamis, 18 Mei 2017

Latihan Soal Kelas XI


1. Gambar dibawah ini merupakan simbol dari saklar …..
 
A. SPDT           
B. DPST 
C. DPDT           
D. TPST
E. TPDT
2. Gambar dibawah ini adalah lambang…
 
A. Tombol push botton             
B. Kontak NO                                         
C. Kontak NC      
D. Coil / kumparan
E. MCB                                                                                
3. Kontak ke kumparan (Coil) pada kontaktor magnet diberi tanda dengan ….
A. A1 – A2       
B. A1 – B1        
C. B1 – B2        
D. 2 – 7 
E. 13 – 14
4. Pada kontaktor magnet yang berfungsi sebagai NC adalah ….
A. 1 - 2              
B. 13 - 14          
C. 43 - 44          
D. 21 - 22          
E. 2 – 7
5. Penggunaan kontak  pada kontaktor magnet yang terhubung langsung dengan motor listrik adalah
A. Kontak utama                                              
B. Kontak bantu                                               
C. Kontak tambahan
D. Kontak pengunci
E. Kontak saklar
6. Kontaktor magnet  akan bekerja apabila …….
A. Kontak utama mendapatkan tegangan
B. Kontak bantu NO mendapatkan tegangan
C. Kontak Bantu mendapatkan tegangan
D. Saklar tombol tekan mendapatkan tegangan
E. Coil kontaktor mendapatkan tegangan
7. Saklar tombol tekan OFF pada rangkaian kendali digunakan untuk …….
A. Menghubungkan arus listrik ke coil kontaktor
B. Memutuskan arus listrik ke coil kontaktor
C. Menghubungkan dan memutuskan arus listrik ke coil kontaktor
D. Menghubungkan kontak Bantu NO
E. Menghubungkan kontak Bantu NC
8. Yang berfungsi sebagai pengaman pada rangkaian utama dan rangkaian control pada pengendalian motor listrik 1 fasa adalah ……
A. MCB                                                            
B. Tombol OFF                                                 
C. Tombol ON
D. Kontak NO
E. Kontak NC
9. Pada gambar rangkaian kontrol dibawah ini merupakan rangkaian pengendalian 2 motor listrik …
 
A. bekerja masing-masing
B. bekerja bergantian secara tak langsung
C. bekerja bergantian secara langsung
D. bekerja berurutan ON
E. bekerja berurutan ON – OFF
10. Sebuah motor listrik 1 fasa tidak dapat bekerja , maka yang tidak termasuk menjadi penyebabnya adalah ...
A. Sekering putus
B. Terjadinya hubung singkat pada kumparan motor
C. Tegangan yang diterima terlampau tinggi
D. Hubungan dari kondensator terlepas
E. Beban yang diputar terlampau berat
11. Tegangan yang diterima motor listrik 1 fasa terlampau tinggi akan mengakibatkan ...
A. Motor listrik tidak bekerja                                       
B. Timbulnya bunga api pada motor listrik                   
C. Motor listrik sukar dijalankan          
D. Motor listrik berputar lambat
E. Motor listrik cepat panas
12. Fungsi tombol jogging pada sistem pengendalian motor listrik bekerja sementara dan terus menerus adalah untuk mengoperasikan ….
A. lampu indikator stand by
B. lampu tanda bekerja
C. motor listrik bekerja sementara
D. motor listrik bekerja terus menerus
E. overload bekerja
13. Tegangan yang dipergunakan pada motor listrik 1 fasa adalah ….
A.  100 Volt
B.  220 Volt
C.  320 Volt
D.  380 Volt
E.  440 Volt
14. Rangkaian pengendali untuk mengoperasikan 2 motor 1 fasa bekerja berurutan secara otomatis dilakukan oleh ....
A. Tombol tekan NO – NC
B. Thermal overload relay
C. Time off delay
D. Time on delay relay
E. Emergency stop
15. Sebuah motor listrik 1 fasa tidak dapat bekerja , maka yang tidak termasuk menjadi penyebabnya adalah ...
A. Sekering putus
B. Terjadinya hubung singkat pada kumparan motor
C. Tegangan yang diterima terlampau tinggi
D. Hubungan dari kondensator terlepas
E. Beban yang diputar terlampau berat
16. Tegangan yang diterima motor listrik 1 fasa terlampau tinggi akan mengakibatkan ...
A. Motor listrik tidak bekerja                                       
B. Timbulnya bunga api pada motor listrik                   
C. Motor listrik sukar dijalankan          
D. Motor listrik berputar lambat
E. Motor listrik cepat panas
17. Fungsi tombol jogging pada sistem pengendalian motor listrik bekerja sementara dan terus menerus adalah untuk mengoperasikan ….
A. lampu indikator stand by
B. lampu tanda bekerja
C. motor listrik bekerja sementara
D. motor listrik bekerja terus menerus
E. overload bekerja
18. Untuk menetralisir terjadinya kebocoran arus listrik pada badan peralatan/motor listrik yang terbuat dari logam akibat dari kegagalan isolasi sebaiknya yang dilakukan adalah....
A. Tegangan yang masuk peralatan dikurangi
B. Peralatan tersebut dipasang hantaran pentanahan
C. Kabel netral pada peralatan bumikan
D. Tegangan yang masuk perlu di stabilkan
E. Arus yang masuk di stabilkan
19. Alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus dengan muatan adalah definisi …..
A. TOR
B. Rellay
C. MCB
D. Kontaktor magnet
E. TDR
20. Suatu cara yang berupaya untuk melindungi peralatan listrik bila adanya gangguan agar tetap aman digunakan adalah . . . .
A. Pengontrolan
B. Perancangan
C. Pengasutan
D. Peluncuran
E. Pengaman
21. DOLadalah rangkaian pengendali motor listrik yang merupakan singkatan dari  ....
A.  Direct On Line
B.  Direct Off Line
C.  Direct On Logic
D.  Direct Off Logic
E.  Direct Overload Line
22. Kontaktor adalah komponen yang termasuk ke dalam komponen  ....
A.  manual
B.  otomatis
C.  semi-otomatis
D.  permanent-otomatis
E.  ultra-manual
23. Untuk melindungi motor listrik dari beban lebih, sebaiknya setelah kontaktor pada rangkaian harus dipasang  ....
A.  MMCB
B.  TDR
C.  Selector Switch
D.  TOR
E.  PLC
24. Pemanfaatan lift pada bangunan bertingkat menggunakan rangkaian motor listrik  ....
A.  DOL
B.  Star Delta
C.  Slipring
D.  Forward Reverse
E.  Soft Starting
25. ELCB merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai ....
A. pengaman jenis lebur, batas lebur 2/3 arus nominal
B. pengaman, pembagi, pemutus dan penghubung arus listrik
C. pengaman jenis lebur, batas lebur 2 kali arus nominal
D. pengaman dari kebocoran listrik arus kejut, setuh langsung dan sentuh tak langsung
E. pembagi dan pengaman arus kejut
26. Semi otomatis merupakan jenis pengendali yang menggunakan alat pengendali semi otomatis yang berupa ....
A. kontaktor magnet dan push button dilengkapi dengan pengaman
B. kontaktor magnet dan sakelar tunggal dilengkapi dengan pengaman
C. kontaktor magnet dan tombol tekan sakelar seri
D. kontaktor magnet dan pengaman
E. kontaktor magnet dan motor listrik
27. Pengasutan motor listrik adalah melonjaknya daya listrik yang dibutuhkan motor listrik ketika melakukan ....
A. starting/putaran awal
B. starting/putaran akhir
C. starting/putaran tetap
D. starting/putaran yang searah dengan jarum jam
E. starting/putaran yang berlawanan arah dengan jarum jam
28. Tujuan dari bagian ujung penangkap petir dibuat runcing adalah …..
A. menghindari terjadinya hubung singkat
B. mencegah terjadinya loncatan bunga api
C. mencegah terjadinya korosi
D. kuat secara mekanis dan elektris
E. lebih ekonomis
29. Tujuan sistem pentanahan adalah  ….
A. menciptakan jalur pembuangan untuk gelombang listrik               
B. menciptakan jalur pembuangan untuk tegangan listrik                                   
C. menciptakan jalur penyimpanan untuk gelombang listrik   
D. menciptakan jalur yang tahanan tinggi terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik
E. menciptakan jalur yang tahanan rendah terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik
30. Sakelar manual atau mekanis yang digunakan pada pengendali motor listrik secara manual yang terdiri dari satu kutub dengan dua arah hubungan adalah ….
A. SPST
B. DPST
C. SPDT
D. DPDT
E. SPDT
31. Sakelar manual atau mekanis yang digunakan pada pengendali motor listrik secara manual yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah adalah ….
A. SPST
B. DPST
C. SPDT
D. DPDT
E. SPDT
32. Rangkaian pengendali untuk mengoperasikan 2 motor 1 fasa bekerja berurutan secara otomatis dilakukan oleh ....
A. Tombol tekan NO – NC
B. Thermal overload relay
C. Time off delay
D. Time on delay relay
E. Emergency stop
33. Pada name plate motor listrik 1 fasa tertulis daya 1HP, berapa besar daya motor tersebut dalam satuan Watt ?
A. 220 Watt
B. 380 Watt
C. 540 Watt
D. 746 Watt
E. 1000 Watt
34. Pada gambar rangkaian kontrol diatas merupakan rangkaian pengendalian 2 motor listrik …….
 
A. bekerja masing-masing
B. bekerja bergantian secara tak langsung
C. bekerja bergantian secara langsung
D. bekerja berurutan ON
E. bekerja berurutan ON – OFF
35. Pada gambar dibawah ini, yang menunjukkan lampu indikator stand by  adalah …..
 
A. Lampu 1                                                
B. Lampu 2                                                
C. Lampu 1 dan 2
D. Coil/kumparan
E. Tidak ada
36. Gambar dibawah ini yang berfungsi sebagai saklar Off/stop adalah terminal no…
 
A. 1 – 2             
B. 3 – 4    
C. 1 – 3       
D. 2 – 4             
E. 2 – 3
37. Gambar dibawah ini merupakan simbol dari ....
 
A. Tombol tekan
B. Kontaktor magnet
C. Thermal Overload Relay
D. Timer Delay Relay
E. Push Button
38. Berikut adalah simbol komponen listrik untuk ....
 
A. pengaman beban lebih pada motor
B. pengaman daya lebih
C. pengaman arus bocor
D. pengaman hubung singkat
E. kontaktor
39. Alat yang digunakan untuk menunda waktu adalah ….
A. Saklar termis                                      
B. Kontaktor Magnetik                          
C. TDR.  
D. Over load
E. TOR
40. Menurut PUIL 2000, penerangan warna kabel untuk R/L1, S/L2, T/L3, Netral, dan pentanahan adalah ....
A. Hitam, kuning, biru, merah, dan hijau strip kuning
B. Merah, hitam, biru, kuning, dan kuning stip hijau
C. Merah, hitam, kuning, biru, dan kuning stip hijau
D. Merah, kuning, hitam, biru, dan kuning stip hijau
E. Merah, hitam, coklat, biru, dan kuning stip hijau
41. Fungsi lampu indikator pada panel kendali adalah….
A. untuk mengoperasikan motor listrik
B. untuk mematikan motor listrik
C. untuk memberi tanda adanya gangguan arus bocor
D. untuk memberi tanda motor bekerja
E. untuk pengaman motor listrik
42. Perhatikan gambar berikut ini !
           
Komponen yang diberi tanda huruf C menunjukkan komponen ....
A. MCB
B. kontaktor magnet
C. fuse
D. motor listrik
E. TOR
43. Sebuah motor dengan name plate seperti data disamping, berapakah nilai arus nominalnya ?

A. 105 A
B. 175 A
C. 218,75 A
D. 437,5 A
E. 700 A
44. MCB akan memutuskan rangkaian secara otomatis ketika terjadi . . . .
A. Gangguan hubung singkat
B. Gangguan hubung langsung
C. Gangguan beban lebih
D. Gangguan arus lebih
E. Gangguan tegangan drop
45. Saat Push button pada gambar dibawah ini ditekan, maka terminal 1 – 2 akan …
A. Terbuka        
B. Tertutup        
C. Terhubung    
D. Kontak         
E. ON
46. Yang termasuk pasangan kontak utama pada kontaktor magnet adalah ….
A. 1 - 3              
B. 3 – 5 
C. 1 – 2 
D. 2 - 7  
E. 2 1 - 22
47. Kontak Bantu yang berfungsi sebagai NO pada kontaktor magnet adalah ……..
A. 1 – 2             
B. 13 – 14         
C. 21 – 22         
D. 31 – 32         
E. 2 – 7
48. Kemungkinan-kemungkinan yang tidak termasuk penyebab motor AC 1 fasa tidak mau di start adalah,  ....
A. tidak ada arus listrik yang masuk ke motor
B. beban motor over load
C. kumparan stator putus
D. umur motor yang terlalu tua
E. kapasitor sudah rusak
49. Adanya arus/tegangan pada bagian listrik yang pada keadaan normal bagian tersebut tidak bertegangan  dinamakan ….
A. arus bocor                                                                             
B. arus lebih                           
C. tegangan lebih
D. tegangan kurang
E. hubung singkat
50. Jenis elektroda yang dalam pemasangannya dipancangkan ke dalam tanah adalah ….
A. elektroda baja                                                                       
B. elektroda plat
C. elektroda batang
D. elektroda pita
E. elektroda besi